Sholat solat, shalat, atau salat merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab. Dalam KBBI, terdapat kata Salat yang bermakna rukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah SWT., yang wajib dilakukan oleh setiap muslim dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu. Rukun Islam ini dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS gabungan dua kata atau lebih yang bersifat non predikat. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Gabungan dua kata atau lebih (bentuk tidak baku) PEPTIDA:
KBBIdalam jaringan masih memuat kata dasar kedua ini sebagai bentuk tidak baku. Saya sendiri tidak memiliki edisi KBBI yang lama, tetapi saya memiliki kamus-kamus lainnya. Saya melihat di kamus lawas (Klinkert 1893:s.v.) dan ternyata bentuk yang baku itu memang lembap.
Adapunhal-hal yang akan saya bahas didalam makalah ini yaitu tentang definisi kata, penulisan kata dan juga tentang pengulangan kata, dan didalam makalah ini juga memuat beberapa masalah yang terdapat dalam penulisa maupun pengulangan kata dan inilah hal-hal yang saya bahas dalam makalah in antara lain sebagai berikut: 1. Definisi kata.
Saatkamu melakukan presentasi pun harus menggunakan kalimat yang benar dan baku. 2. Penggunaan Kata Tidak Baku. Jenis kata tidak baku bisa muncul karena penggunaan bahasa yang salah dan mengalami pengulangan, hal itu bisa menjadikan kebiasaan yang buruk. Masyarakat sebaiknya mengetahui perbedaan kata baku dan kata tidak baku, walaupun ada
ZJNzQQ. Memahami tentang penggabungan kataGabungan kata ialah kata lain dari frasa, yang memiliki pengertian penggabungan dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi jabatan dalam kalimat dan bersifat nonpredikatif. Frasa berbeda dari klausa sebab klausa merupakan satuan sintaksis yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung unsur Ciri Penggabungan KataFrasa dapat menduduki slaah satu fungsi sebgaai subjek, predikat, objek, pelengkap, atau kecil yang mengenakan kaus biru sedang melukis warna-warna pelangi di tepi Air Terjun Tujuh BidadariKalimat tersebut terdiri dari empat frasa yaituFrasa sebgai fungsi subjek anak kecil yang mengenakan kaus biruFrasa sebagai fungsi predikat sedang melukisFrasa sebagai fungsi objek warna-warna pelangiFrasa sebagai fungsi keterangan di tepi Air terjun Tujuh dapat diperluas degan kata yang, atau, dan, tentang, dan untuk asalkan tidak melebihi fungsi jabatan dalam kalimat atau minumGunung dan lautFrasa memiliki unsur inti dan pewatas. Unsur inti ialah unsur utama atau pokok yang diterangkan D. Unsur pewatas ialah unsur atributif penjelas yang berfungsi menerangkan M.Misalnyabuku usangbuku D- Intiusang M – pewatasJenis frasa berdasarkan distribusiFrasa eksosentrisBentuk frasa yang tidak memiliki inti frasa D disebut frasa eksosentris. Frasa ini dicirikan dengan pemakaian kata depan preposisi.MisalnyaKe alun-alunPada tahun kabisatFrasa endosentrisBentuk frasa yang memiliki inti frasa D disebut frasa endosentris. Frasa ini dibedakan menjadi berikut1. Frasa koordinatifFrasa yang terdiri dari unsur-unsur setara inti-inti atau D-D. di antaa unsur-unsur tersebut dapat disisipi kata dan serta semut = gula dan semutTimbul tenggelam = timbul atau tenggelam2. Frasa atributifFrasa yang terdiri unsur-unsur tidak setara inti-pewatas atau D-M. dalam frasa ini dapat disisipi kata yang, tentang, serta manis = anak yang manisBuku panduan = buku untuk panduan3. Frasa aposisiFrasa yang unsur atributifnya pelengkap berupa keterangan ayah VeroAnanda, pembalap nasionalJenis-jenis frasa berdasarkan kategoriFrasa nominal ialah frasa endosentris berinduk satu yang induknya berupa kata benda nomina dan modifikatornya berupa nomina, verba, atau adjektiva disebut frasa tanahKamar mandiTembok tinggiFrasa adjektival ialah frasa endosentris berinduk satu yang induknya berupa kata kerja verba dan modifikatornya berupa partikel modal disebut frasa rajinTerlalu kuatFrasa adverbial ialah frasa endosentris berinduk satu yang induknya berupa keterangan adverbia dan modifikatornya berupa adverbial lain atau partikel disebut frasa gelisahLebih kurangFrasa preposisional merupakan frasa endosentris berinduk satu yang induknya berupa kata depan preposisi dan modifikatornya berupa nomina disebut frasa sungaiDi mejaFrasa verbal merupakan fras endosentris berinduk satu yang induknya berupa kata kerja verba dan modifikatornya berupa partikel modal disebut frasa datangSelain itu, menurut PUEBI ada beberapa penjelasan mengeani gabungan kata, sebagai berikutUnsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis besarmodel linearkambing hitampersegi panjangorang tuarumah sakit jiwasimpang empatmeja tulismata acaracendera mataGabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung - di antara pejabat anak dan istri dari pejabatanak istri-pejabat anak dari istri pejabatibu-bapak kami ibu dan bapak kamiibu bapak-kami ibu dari bapak kamibuku-sejarah baru buku sejarah yang barubuku sejarah-baru buku tentang sejarah baruGabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau tanganmenganak sungaigaris bawahisebar luaskanGabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis kata yang sudah padu ditulis
NilaiJawabanSoal/Petunjuk FRASE Gabungan dua kata atau lebih bentuk tidak baku PRISMA ...alami pembiasaan; - segitiga bentuk tertutup oleh gabungan dua daerah berbentuk segitiga dan tiga daerah berbentuk persegi panjang ... KATA ...erba bantu; - keterangan à adverbia; - majemuk gabungan dua kata atau lebih yang menyatakan satu pengertian; - nama à nomina; - abstrak à nomin... KAMUS Buku yang berisi daftar kosakata suatu bahasa yang disusun secara alfabetis dengan disertai penjelasan makna dan keterangan lain yang diperlukan sert... FRASA Gabungan dua kata atau lebih; kelompok kata FARSA Gabungan dua kata atau lebih bersifat predikatif DIALOG Karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih PEPTIDA Kim gabungan dua asam amino atau lebih yang dihubungkan oleh ikatan -CO-NH- untuk membentuk protein CATUR Empat dipakai dalam gabungan dengan bentuk lain; - windu tiga puluh dua tahun; - wulan empat bulan SUPERPOSISI Fis dua buah getaran atau lebih yang dapat diimpitgabungkan untuk membentuk satu getaran atau gelombang gabungan yang merupakan kombinasi yang tidak saling berinteraksi GABUNGAN 1 ikatan; 2 himpunan atau perserikatan yang terjadi atas beberapa perkumpulan; 3 Kim a gabungan dua zat atau lebih yang membentuk zat baru; b reaksi ... CAMPURAN 1 sesuatu yang dicampur; 2 gabungan; kombinasi; 3 tidak asli; peranakan; 4 sistem yang terdiri atas dua atau lebih komponen yang tidak homogen; ~ gas... SINTESIS Reaksi kimia antara dua atau lebih zat yang membentuk satu zat baru 00 Dari pantai suatu negara yang kekayaan ekonominya misal ikan, sumber alam menjadi hak milik negara itu; - fotik lapisan permukaan air yang terkena... POPULASI 1 seluruh jumlah orang atau penduduk dalam suatu daerah; 2 jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama; 3 jumlah penghuni baik manus... GELAS Bekal; persediaan; simpanan menghadapi saat atau waktu susah; - koktail gelas berbentuk corong untuk menyajikan koktail, tepi gelas dapat didingin... TAHU Makanan dari kedelai putih yang digiling halus-halus, direbus, dan dicetak; - bacem tahu yang dimasak dengan cara dibacem; - cina tahu yang agak ke... KAMBING Binatang pemamah biak dan berkuku genap, tanduknya bergeronggang, biasa dipelihara sebagai hewan ternak untuk diambil daging, susu, dan kadang-kadang... MODEL 1 pola contoh, acuan, ragam, dsb dp sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan; 2 orang yang dipakai sebagai contoh untuk dilukis difoto; 3 orang y... DAUN 1 bagian tumbuhan yang tumbuh pd ranting dan berhelai-helai biasanya berwarna hijau sebagai alat bemapas dan mengolah zat makanan; 2 bagian barang ... FREKUENSI Mat 1 jumlah kejadian yang lengkap atau fungsi muncul dalam suatu waktu; pada bidang elektronik, biasanya mengacu pada banyaknya gelombang yang diula... DAUR Peredaran masa atau tahun; - aerob alami n Kim daur yang melibatkan terbentuknya dan hilangnya zat organik; dalam daur ini oksigen digunakan untuk m... TANAH 1 permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali; 2 keadaan bumi di suatu tempat; 3 permukaan bumi yang diberi batas; 4 daratan; 5 permukaan bu... SISTEM 1 perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas - pencernaan makanan, pernapasan, dan peredaran darah dal... DWI Dua
Ilustrasi menulis. shutterstock Dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdapat aturan untuk menggunakan bahasa baku. Bahasa baku ini menjadi suatu pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam berbahasa Indonesia. Itulah kenapa, kita harus mempelajari kata baku dan tidak baku beserta artinya. Mengetahui kata baku dan tidak baku beserta artinya menjadi penting, karena faktanya, terdapat banyak penyimpangan yang sering terjadi dalam aturan baku tersebut. Hal ini tidak lepas dari adanya pengaruh lingkungan, di mana setiap daerah di Indonesia memiliki logat atau dialek yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat pengucapan kata baku jadi menyimpang. Kata-kata yang menyimpang ini biasa disebut dengan kata tidak baku. Di tengah komunikasi masyarakat, penggunaan kata tidak baku justru lebih populer dibandingkan kata baku. Sedangkan kata baku, lebih sering digunakan untuk acara dan komunikasi formal, kuliah, atau dalam tulisan sastra dan penelitian. Untuk menyegarkan kembali ingatan terkait kata baku dan tidak baku, berikut kata baku dan tidak baku beserta artinya yang kami lansir dari situs resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, 2 dari 5 halaman Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya A-E Abjad Baku = Abjat Tidak Baku, kumpulan huruf aksara berdasarkan urutan yang lazim dalam bahasa tertentu Artinya. Advokat =Adpokat, ahli hukum yang berwenang sebagai penasihat atau pembela perkara dalam pengadilan. Afdal = Afdol, lebih baik; lebih utama. Akhirat = Akherat, alam setelah kehidupan di dunia; alam baka. Aktif = Aktip, giat bekerja, berusaha. Aktivitas = Aktifitas, keaktifan; kegiatan. Ambeien = Ambeyen, puru sembilik; wasir. Al Quran = Alquran, kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dengan perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia. Andal = Handal, dapat dipercaya. Apotek = Apotik, toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis; rumah obat. Asas = Azas, dasar sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat. Astronaut = Astronot, awak pesawat ruang angkasa; kosmonaut; antariksawan. Atlet = Atlit, olahragawan, terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan. Atmosfer = Atmosfir, lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km terutama terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen, argon, dan sejumlah kecil gas lain. Balsam = Balsem, minyak kental yang mengandung minyak damar dan minyak asiri, terasa panas jika digosokkan pada kulit sebagai obat sakit kepala, masuk angin, dan sebagainya. Batalion = Batalyon, kesatuan tentara yang merupakan bagian dari resimen 300— orang. Baterai = Batere, alat untuk menghimpun dan membangkitkan aliran listrik. Becermin = Bercermin, melihat muka atau diri sendiri dalam cermin air dan sebagainya. Blanko = Blangko, formulir cek yang telah ditandatangani oleh penarik tanpa dicantumkan jumlah uang yang harus dibayar. Bus = Bis, kendaraan bermotor angkutan umum yang besar, beroda empat atau lebih, yang dapat memuat penumpang banyak. Cabai = Cabe, tanaman perdu yang buahnya berbentuk bulat panjang dengan ujung meruncing, apabila sudah tua berwarna merah kecokelat-cokelatan atau hijau tua, berisi banyak biji yang pedas rasanya. Capai = Capek. Cedera = Cidera, artinya perselisihan; pertengkaran. Cokelat = Coklat, pohon yang termasuk jenis tanaman daerah panas, tingginya antara 5—6 m, berbunga dan berbuah sepanjang tahun, buahnya berwarna ungu atau kuning bergantungan pada batang yang besar, bentuknya lonjong, panjangnya antara 15—20 cm, mengandung biji seperti kacang-kacangan antara 50—100 biji, biasa diolah menjadi bubuk atau kristal, dibuat minuman atau makanan lezat lainnya. Desain = Desaign, kerangka bentuk; rancangan. Detail = Detil, bagian yang kecil-kecil yang sangat terperinci. Detergen = Deterjen, bahan pembersih pakaian seperti sabun yang tidak dibuat dari lemak atau soda dan berupa tepung atau cairan. Diagnosis = Diagnosa, penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti memeriksa gejala-gejalanya. Efektif = Efektip, ada efeknya akibatnya, pengaruhnya, kesannya. Efektivitas = Efektifitas, keefektifan. Ekstrakurikuler = Ekstrakulikuler, berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum. Elite = Elit, orang-orang terbaik atau pilihan dalam suatu kelompok. Esai = Esei, karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. 3 dari 5 halaman Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya F-K Fondasi = Pondasi, dasar bangunan yang kuat, biasanya terdapat di bawah permukaan tanah tempat bangunan itu didirikan; fundamen. Frasa = Frase, gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Foto = Photo, potret, gambaran. Geladi = Gladi, berlatih. Gizi =Giji, zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan badan. Gua = Goa, liang lubang besar pada kaki gunung dan sebagainya. Gubuk = Gubug, rumah kecil biasanya yang kurang baik dan bersifat sementara. Hektare = Hektar, satuan ukuran luas m2 atau 100 are disingkat ha. Hierarki = Hirarki, urutan tingkatan atau jenjang jabatan pangkat kedudukan. Higienis = Higenis, berkenaan dengan atau sesuai dengan ilmu kesehatan. Hipotesis = Hipotesa, sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat teori, proposisi, dan sebagainya meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan. Ijazah = Ijasah, surat tanda tamat belajar. Ikhlas = Ihlas, bersih hati; tulus hati. Imbau = Himbau, memanggil; menyebut nama orang. Indera = Indra, alat untuk merasa, mencium bau. mendengar, melihat, meraba, dan merasakan sesuatu secara naluri intuitif. Insaf = Insyaf, sadar akan; mengerti benar akan; yakin benar akan. Isap = Hisap, memasukkan menarik ke dalam dengan kekuatan hawa. Istri = Isteri, wanita perempuan yang telah menikah atau yang bersuami. Izin = Ijin, pernyataan mengabulkan tidak melarang dan sebagainya; per-setujuan membolehkan. Intelijen = Intelejen, orang yang bertugas mencari meng-amat-amati seseorang; dinas rahasia. Interogasi = Interograsi, pertanyaan, pemeriksaan terhadap seseorang melalui pertanyaan lisan yang bersistem Jagat = Jagad, bumi; dunia; alam. Jemaah = Jamaah, kumpulan atau rombongan orang beribadah. Jenderal = Jendral, kelompok pangkat perwira tinggi dalam angkatan darat. Karier = Karir, perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, dan sebagainya. Kategori = Katagori, bagian dari sistem klasifikasi golongan, jenis pangkat, dan sebagainya. Komplet = Komplit, lengkap; genap; tidak kurang suatu apa Konkret = Konkrit, nyata; benar-benar ada berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya. Kreativitas = Kreatifitas, kemampuan untuk mencipta; daya cipta. Kuitansi = Kwitansi, surat bukti penerimaan uang Kiai = Kyai, sebutan bagi alim ulama cerdik pandai dalam agama Islam. Kuesioner = Kuisioner, alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan. 4 dari 5 halaman Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya L-O Legalisasi = Legalisir, pengesahan menurut undang-undang atau hukum. Lemari = Almari, peti besar tempat menyimpan sesuatu seperti buku, pakaian. Lembap = Lembab, mengandung air tentang hawa dan sebagainya. Lubang = Lobang, liang. Makhluk = Mahluk, sesuatu yang dijadikan atau yang diciptakan oleh Tuhan seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Manajemen = Managemen, penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Manajer = Manager, orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran. Mandek = Mandeg, berhenti. Masyhur = Mashur, dikenal orang banyak; terkenal; kenamaan. Matang = Mateng, sudah tua dan sudah sampai waktunya untuk dipetik, dimakan, dan sebagainya tentang buah-buahan. Memerhatikan = Memperhatikan, melihat lama dan teliti; mengamati; menilik. Memerintah = Memperintah, memberi perintah; menyuruh melakukan sesuatu. Memesona = Mempesona, sangat menarik perhatian; mengagumkan. Memopulerkan = Mempopulerkan, menjadikan populer. Mengapa = Kenapa, kata tanya untuk menanyakan sebab, alasan, atau perbuatan. Mengubah = Merubah, menjadikan lain dari semula. Menteri = Mentri, kepala suatu departemen anggota kabinet, merupakan pembantu kepala negara dalam melaksanakan urusan pekerjaan negara. Menyontek = Mencontek, menggocoh dengan sentuhan ringan; mencungkil bola dan sebagainya dengan ujung kaki. Menyukseskan = Mensukseskan, menjadikan berhasil; menjadikan beruntung. Merek = Merk, tanda yang dikenakan oleh pengusaha pabrik, produsen, dan sebagainya pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal; cap tanda yang menjadi pengenal untuk menyatakan nama dan sebagainya. Meterai = Materai, cap tanda berupa gambar yang tercantum pada kertas atau terukir terpateri dan sebagainya pada kayu, besi, dan sebagainya; cap; tera; segel. Metode = Metoda, cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Miliar = Milyar, seribu juta. Museum = Musium, gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu; tempat menyimpan barang kuno. Nahas = Naas, sial; celaka; malang terutama dihubungkan dengan hari, bulan, dan sebagainya yang dianggap kurang baik menurut perhitungan. Nakhoda = Nahkoda, juragan pemimpin perahu kapal. Napas = Nafas, udara yang diisap melalui hidung atau mulut dan dikeluarkan kembali dari paru-paru. Nasihat = Nasehat, ajaran atau pelajaran baik; anjuran petunjuk, peringatan, teguran yang baik. Negeri = Negri, tanah tempat tinggal suatu bangsa. Objek = Obyek, hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan. Objektif = Obyektif, mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Omzet = Omset, jumlah uang hasil penjualan barang dagangan tertentu selama suatu masa jual. Orang Tua = Orangtua, ayah ibu kandung. 5 dari 5 halaman Kata Baku dan Tidak Baku beserta Artinya P-Z Paham = Faham, pengertian. Pembaruan = Pembaharuan, belum pernah ada dilihat sebelumnya. Penasihat = Penasehat, panitia yang diangkat untuk memberikan nasihat tentang suatu hal. Perajin = Pengrajin, orang yang bersifat rajin. Permukiman = Pemukiman, bagian kota wilayah besar yang khusus digunakan untuk tempat tinggal penduduk. Persentase = Presentase, bagian dari keutuhan yang dinyatakan dengan persen. Perusak = Pengrusak, orang atau alat untuk merusakkan. Praktik = Praktek, pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori. Prancis = Perancis, salah satu nama negara di Eropa. Prangko = Perangko, tanda pembayaran biaya pos biasanya berupa kertas persegi bergambar. Ramai = Rame, riuh rendah tentang suara, bunyi. Rapi = Rapih, baik, teratur, dan bersih; apik. Saksama = Seksama, teliti; cermat. Saraf = syaraf, perubahan kata-kata. Sekadar = Sekedar. Sekretaris = Sekertaris, orang pegawai, anggota pengurus yang diserahi pekerjaan tulis-menulis, atau surat-menyurat, dan sebagainya. Seprai = Seprei, kain alas tempat tidur, ditempatkan di atas kasur tempat tidur, dipan. Silakan = Silahkan, sudilah kiranya kata perintah yang halus. Sistem = Sistim, perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Subjek = Subyek, pokok pembicaraan; pokok bahasan. Sutera = Sutra, benang halus dan lembut yang berasal dari kepompong ulat sutra. Syukur = Sukur, rasa terima kasih kepada Allah. Teladan = Tauladan, sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh tentang perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya. Tenteram = Tentram, aman; damai tidak terdapat kekacauan. Trofi = Tropi, yang diperoleh sebagai tanda kenang-kenangan atas kemenangan atau keberhasilan dalam perburuan, olahraga, dan sebagainya dalam bentuk piala, patung kecil, dan sebagainya; hadiah berupa uang atau barang bagi yang memenangi atau menjuarai turnamen olahraga. Teoretis = Teoritis, berdasar pada teori; menurut teori. Terampil = Trampil, cakap dalam menyelesaikan tugas; mampu dan cekatan. Urgen = Urgent, mendesak sekali pelaksanaannya; sangat penting gawat, mendesak, memerlukan tindakan segera. Ustaz = Ustad / Ustadz, guru agama atau guru besar laki-laki. Utang = Hutang, uang yang dipinjam dari orang lain. Vila = Villa, rumah mungil di luar kota atau di pegunungan; rumah peristirahatan. Wali Kota = Walikota, kepala kota madya; kepala wilayah kota administratif. Wujud = Ujud, rupa dan bentuk yang dapat diraba. Zamzam = Zam-Zam, mata air di Mekah di Masjidilharam yang muncul pada zaman Nabi Ibrahim. Zaman = Jaman, jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu; masa. [ank]
NilaiJawabanSoal/Petunjuk FRASE Gabungan dua kata atau lebih bentuk tidak baku PRISMA Bentuk dari piramida TAHU Makanan dari kedelai putih yang digiling halus-halus, direbus, dan dicetak; - bacem tahu yang dimasak dengan cara dibacem; - cina tahu yang agak ke... KATA ...erba bantu; - keterangan à adverbia; - majemuk gabungan dua kata atau lebih yang menyatakan satu pengertian; - nama à nomina; - abstrak à nomin... KAMUS Buku yang berisi daftar kosakata suatu bahasa yang disusun secara alfabetis dengan disertai penjelasan makna dan keterangan lain yang diperlukan sert... NOTULA Bentuk baku dari notulen GLADI Bentuk tidak baku geladi GARA Bentuk tidak baku gahara KUPU Bentuk baku dari kufu TIAP Setiap lebih singkat UTAN Bentuk tidak baku hutan PETE Bentuk tidak baku petai ANDUK Bentuk tidak baku handuk AKTA Bentuk baku dari akte FRASA Gabungan dua kata atau lebih; kelompok kata SATRIA Bentuk tidak baku dari kesatria YUNIOR Bentuk tidak baku dari junior KASI Bentuk tidak baku dari kasih TAHTA Bentuk tidak baku dari takhta EMANG Bentuk tidak baku dari memang ITEM Bentuk tidak baku dari hitam RENA Bentuk tidak baku dari rona RAME Bentuk tidak baku dari ramai KLAS Bentuk tidak baku dari kelas NEKAD Terlalu berani bentuk tidak baku
Pengertian Kata GabunganUnsur Kata Gabungan1. Gabungan kata dapat membentuk kata2. Gabungan kata yang membentuk kata majemuk3. Gabungan kata yang membentuk frasaJenis Kata Gabungan1. Kata Gabungan Distribusia. Gabungan kata eksosentrisb. Gabungan kata endosentris2. Kata Gabungan KategoriTata Cara Penulisan Kata Gabungan1. Gabungan kata yang terdiri dari kata majemuk atau istilah khusus harus dipisah2. Gabungan kata yang berpotensi menimbulkan salah persepsi wajib ditulis dengan tanda penghubung3. Gabungan kata ditulis terpisah meskipun diberi sebuah imbuhan pada awal atau akhir kata4. Gabungan kata ditulis secara serangkai jika imbuhan yang dibubuhkan adalah awalan sekaligus akhiran atau konfiks5. Gabungan kata yang sudah padu mesti ditulis secara serangkaiContoh Kata Gabungan dalam Kalimat1. Gabungan kata yang terdiri dari kata majemuk atau istilah khusus harus dipisah2. Gabungan kata yang berpotensi menimbulkan salah persepsi wajib ditulis dengan tanda penghubung3. Gabungan kata ditulis terpisah meskipun diberi sebuah imbuhan pada awal atau akhir kata4. Gabungan kata ditulis secara serangkai jika imbuhan yang dibubuhkan adalah awalan sekaligus akhiran atau konfiks5. Gabungan kata yang sudah padu mesti ditulis secara serangkaiFAQ Seputar Kata Gabungan Ada berbagai ragam kata di dalam tata bahasa Indonesia yang sudah dikenal. Salah satu ragam kata tersebut adalah kata gabungan. Kata gabungan sering ditemukan saat membentuk atau menyusun kalimat. Meski sering digunakan dan dibaca, kata gabungan ini masih kerap salah dalam penggunaannya. Dalam menulis kata gabungan, Anda harus memenuhi ketentuan penulisannya dan sesuai dengan PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku. Untuk itu, kata gabungan memang harus ditulis dengan tepat dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kata gabungan ini juga biasa dikenal sebagai pemajemukan kata. Pengertian Kata Gabungan Kata gabungan atau gabungan kata merupakan kata majemuk yang terdiri dari sejumlah kata yang digabungkan dan membentuk makna baru. Berdasarkan pengertian secara umum, kata gabungan adalah penyusunan dari kata berbeda yang umumnya terdiri dari dua kata sesuai dengan kaidah yang diatur di dalam PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Berdasarkan PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, kata gabung bisa ditulis terpisah atau bersambung. Bahkan kata gabung juga bisa berbentuk penulisan kata gabungan yang harus diberi tanda hubung agar tidak menimbulkan salah persepsi. Dari gabungan kata itulah, kata gabung nantinya akan membentuk suatu makna baru. Sementara itu, menurut Rahma Barokah dalam bukunya Berpikir Cerdas dengan Bahasa Indonesia’ 2021, kata gabungan adalah gabungan dari morfem dasar yang mana seluruhnya memiliki status sebagai kata dengan pola fonologis, gramatikal, dan serta semantis yang khusus dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kata gabungan juga bisa dimaknai ketika suatu kata terdiri atas kata awalan dan diberi akhiran. Oleh sebab itu, hampir seluruh bentuk kata gabungan memiliki awalan dan akhiran, dan beberapa penulisannya juga diberi tanda hubung -. Kata gabungan selain dapat membentuk makna baru juga dapat membentuk kata, kata majemuk, dan frasa. Kata gabungan merupakan gabungan kata yang membentuk kata yang meliputi gabungan kata dengan bentuk terikat dan kata dasar. Misalnya; pra + sejarah yang menjadi prasejarah, swa + layan yang menjadi swalayan, dan lain sebagainya. Ada pula kata gabungan lain yang membentuk kata majemuk dari gabungan kata antara kata dasar dengan kata dasar yang kemudian memberi makna baru. Contohnya adalah; rumah sakit, meja makan, buku tulis, tepuk tangan, anak emas, dan lain sebagainya. Sementara itu, ada pula kata gabungan yang berupa frasa. Kata gabungan atau gabungan kata yang berbentuk frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak bersifat predikatif, misalnya; gunung tinggi, rambut panjang, bubur ayam, nasi goreng, rumah mewah, kue susu, dan lain sebagainya. Baca Juga Pengertian Akronim, Jenis-Jenis dan Contoh Lengkap Perbedaan Singkatan dan Akronim Kesalahan Penggunaan Ejaan Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif Kesalahan Penggunaan Huruf Miring Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Unsur Kata Gabungan Setelah memahami mengenai pengertian kata gabungan, kini Anda juga perlu memahami apa saja unsur-unsur yang terdapat di dalam kata gabungan atau gabungan kata. Berikut akan dijelaskan mengenai unsur-unsur yang membangun kata gabungan berdasarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud. Ada tiga unsur penting dari kata gabungan menurut Kemendikbud. 1. Gabungan kata dapat membentuk kata Seperti yang sudah dijelaskan di pengertian di atas, unsur kata gabungan yang pertama adalah gabungan kata dapat membentuk kata. Artinya kata gabungan tersebut terdiri atas gabungan antara kata bentuk terikat dengan kata dasar. Contohnya – ekstra + kurikuler ekstrakurikuler – pra + sejarah prasejarah – pasca + sarjana pascasarjana 2. Gabungan kata yang membentuk kata majemuk Unsur kata gabungan yang kedua adalah gabungan kata yang membentuk kata majemuk. Artinya gabungan antara kata dasar dengan kata dasar yang membentuk makna baru. Contohnya – rumah sakit – meja makan – buku tulis – anak emas – tepung tangan 3. Gabungan kata yang membentuk frasa Unsur kata gabungan yang terakhir adalah gabungan dua atau lebih kata yang memiliki sifat tidak predikatif. Contohnya – rambut panjang – gunung tinggi – rumah luas – taman kotor Jenis Kata Gabungan Selain memiliki unsur, kata gabungan juga memiliki beberapa jenis. Secara keseluruhan, jenis kata gabungan dibagi menjadi dua, yaitu kata gabungan berdasarkan distribusi dan kata gabungan berdasarkan kategori. 1. Kata Gabungan Distribusi Kata gabungan distribusi dibagi lagi menjadi dua jenis a. Gabungan kata eksosentris Gabungan kata eksosentris adalah bentuk kata gabungan yang tidak memiliki inti frasa yang biasanya dicirikan dengan pemakaian kata depan atau preposisi. Contohnya – ke alun-alunan – tahun kabisat b. Gabungan kata endosentris Gabungan kata endosentris memiliki inti kata gabungan yang disebut frasa endosentris dan dibedakan menjadi empat, yaitu – Gabungan kata koordinatif. Yaitu terdiri dari unsur-unsur setara yang di antara unsur-unsur tersebut dapat disisipi kata dan’ serta atau’. Contoh Gula semut gula dan semut Keluar masuk keluar atau masuk – Gabungan kata atributif. Yaitu terdiri dari unsur-unsur tidak setara yang dalam hal ini bisa disisipi kata yang’, tentang’, atau untuk’. Contoh Anak manis anak yang manis Buku petunjuk buku untuk petunjuk – Gabungan kata aposisi. Yaitu yang terdiri dari unsur atributif yang berupa keterangan tambahan. Contoh – Kevin, pebulutangkis nasional – Joko, ayah Rani 2. Kata Gabungan Kategori Kata gabungan berdasarkan kategori dibedakan menjadi lima a. Kata gabungan nominal. Adalah kata berinduk satu yang induknya berupa kata benda atau nomina dan modifikatornya berupa nomina, verba, atau adjektiva yang disebut frasa nominal. Contohnya lantai rumah, kamar tidur, tembok tinggi. b. Kata gabungan adjektiva. Adalah kata berinduk satu yang induknya berupa kata kerja atau verba dan modifikatornya berupa partikel modal atau yang disebut sebagai frasa verbal. Contohnya sangat kuat, terlalu keras. c. Kata gabungan adverbial. Adalah kata berinduk satu yang induknya berupa keterangan adverbia dan modifikatornya berupa adverbial lain atau partikel yang disebut frasa adverbial. Contoh dengan senang, kurang lebih. d. Kata gabungan preposisional. Adalah kata berinduk satu yang induknya berupa kata depan atau preposisi dan modifikatornya berupa nomina yang disebut frasa preposisional. Contohnya ke kantor, ke gunung, di sini, di lemari. e. Kata gabungan verbal. Adalah kata berinduk satu yang induknya berupa kata kerja atau verba dan modifikatornya berupa partikel modal yang disebut frasa verbal. Contoh sudah datang, telah pergi. Baca Juga Rapi atau Rapih? Jenis-Jenis Majas dan Contohnya Jenis-Jenis Paragraf dan Contohnya Jenis-Jenis Font dan Contohnya Jenis-Jenis Kertas dan Contohnya Tata Cara Penulisan Kata Gabungan Untuk dapat menulis kata gabungan, tentu ada tata cara agar penulisannya sesuai dengan PUEBI Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Bagaimana tata cara penulisannya? Berikut akan dijelaskan 5 tata cara penulisan kata gabungan yang sesuai dengan kaidah? 1. Gabungan kata yang terdiri dari kata majemuk atau istilah khusus harus dipisah Tata cara yakni gabungan kata yang terdiri dari kata majemuk atau istilah khusus harus dipisah ini hanya digunakan untuk penulisan kata gabungan yang berupa kata majemuk atau istilah khusus saja. Jika kontens kata yang digabungkan terdiri dari dua bentuk kata tersebut, maka wajib ditulis secara terpisah. Contoh penulisan gabungan kata yang terdiri dari kata majemuk atau istilah khusus harus dipisah adalah orang tua, meja tulis, anak ayam, kambing hitam, buah tangan, mata acara, simpang empat, duta besar, dan lain sebagainya. 2. Gabungan kata yang berpotensi menimbulkan salah persepsi wajib ditulis dengan tanda penghubung Berbeda dengan gabungan kata yang terdiri dari kata majemuk atau istilah khusus harus dipisah, gabungan kata yang berpotensi menimbulkan salah persepsi wajib ditulis dengan tanda hubung ini biasanya memang rata-rata menimbulkan salah persepsi ketika dibaca orang. Oleh sebab itu, penulisan gabungan kata ini wajib ditulis menggunakan tanda penghubung -. Contoh penulisan gabungan kata yang berpotensi menimbulkan salah persepsi wajib ditulis dengan tanda penghubung adalah – Anak-istri petinggi negara itu hadir di acara tepat waktu Anak-istri yang dimaksud adalah anak dan istri – Anak istri-pejabat itu menggunakan barang branded yang menyita perhatian masyarakat Anak istri-pejabat yang dimaksud adalah anak dari seorang istri pejabat – Ibu-bapak anak itu sedang berada di luar kota selama beberapa hari Ibu-bapak yang dimaksud adalah ibu dan bapak dari anak itu – Tante adalah adik ibu-saya Adik ibu-saya yang dimaksud adalah adik dari ibu saya 3. Gabungan kata ditulis terpisah meskipun diberi sebuah imbuhan pada awal atau akhir kata Untuk gabungan kata yang memiliki imbuhan, biasanya penulisannya yang benar adalah dengan memisahkan kedua kata tersebut. Dalam konteks ini, imbuhan yang dimaksud adalah imbuhan awal atau prefiks atau imbuhan akhiran atau sufiks. Contoh penulisan gabungan kata ditulis terpisah meskipun diberi sebuah imbuhan pada awal atau akhir kata adalah – Para wali murid bertepuk tangan setelah menyaksikan penampilan anak-anaknya di atas panggung. Gabungan kata berimbuhan yakni bertepuk tangan dengan imbuhan ber- dan gabungan katanya tepuk tangan – Kepala sekolah berterima kasih atas kontribusi para alumni untuk melancarkan acara pentas seni di SMA N 65 Jakarta. Gabungan kata berimbuhan yakni berterima kasih dengan imbuhan ber– dan gabungan katanya terima kasih 4. Gabungan kata ditulis secara serangkai jika imbuhan yang dibubuhkan adalah awalan sekaligus akhiran atau konfiks Cara penulisan kata gabungan yang ditulis secara serangkai jika imbuhan yang dibubuhkan adalah awalan sekaligus akhiran atau konfiks ini dapat dibilang sebagai kebalikan dari cara penulisan sebelumnya. Yang mana, kata gabungan ini harus ditulis serangkai karena memiliki imbuhan di depan dan di belakang kata atau di awal dan di akhir kata. Contoh kata gabungan yang ditulis secara serangkai jika imbuhan yang dibubuhkan adalah awalan sekaligus akhiran atau konfiks adalah – Ketua RT setempat telah menandatangani surat kesepakatan warga yang meminta diberi fasilitas sampah umum. Gabungan kata berimbuhan yakni menandatangani dengan imbuhan men- dan -i dan kata gabungannya tanda tangan – Pria itu telah dimintai pertanggungjawaban atas kasus tabrak lari yang dilakukannya beberapa minggu silam. Gabungan kata berimbuhan yakni pertanggungjawaban dengan imbuhan per- dan –an dan kata gabungannya tanggung jawab 5. Gabungan kata yang sudah padu mesti ditulis secara serangkai Berbeda dengan gabungan kata yang ditulis secara serangkai jika imbuhan yang dibubuhkan adalah awalan sekaligus akhiran atau konfiks, gabungan kata yang sudah padu ini merupakan tata cara penulisan gabungan kata yang terakhir dilakukan jika gabungan kata terbentuk oleh kata dasar dan kata bentuk terikat, misalnya; adi-, multi-, anti- dan lain sebagainya. Contoh gabungan kata yang sudah padu misalnya – adikuasa terdiri dari kata dengan bentuk terikat adi + dan kata dasar kuasa. – antikritik terdiri dari kata dengan bentuk terikat anti + dan kata dasar kritik. – olahraga terdiri dari kata dengan bentuk terikat olah + dan kata dasar raga. Contoh Kata Gabungan dalam Kalimat 1. Gabungan kata yang terdiri dari kata majemuk atau istilah khusus harus dipisah – Meja belajar itu sengaja ditaruh di sudut ruangan dengan tujuan agar ruangan tersebut terlihat semakin luas. Gabungan kata yang berupa kata majemuk meja belajar – Setelah dihalangi restu oleh keluarga, pasangan itu akhirnya melangsungkan nikah siri. Gabungan kata yang berupa istilah khusus nikah siri 2. Gabungan kata yang berpotensi menimbulkan salah persepsi wajib ditulis dengan tanda penghubung – Keluarga bapak-saya sudah tiba di rumah nenek sejak dua hari yang lalu. Gabungan kata yang dipisahkan yakni keluarga bapak-saya artinya keluarga dari bapak saya – Anak-istri laki-laki itu sengaja menunggu kedatangannya sejak beberapa waktu lalu. Gabungan kata yang dipisahkan yakni anak-istri laki-laki itu artinya anak dan istri dari laki-laki itu 3. Gabungan kata ditulis terpisah meskipun diberi sebuah imbuhan pada awal atau akhir kata – Kepala desa sudah datang tadi pagi dan diminta segera tanda tangani laporan akhir tahunan yang sudah menumpuk. Gabungan kata yang salah satunya berimbuhan akhiran tanda tangani, dengan imbuhan di akhir yaitu -i dan kata gabung tanda tangan – Kami sekeluarga berterima kasih atas kehadiran seluruh tamu undangan di acara pernikahan anak kami. Gabungan kata yang salah satunya berimbuhan awalan berterima kasih, dengan imbuhan di awal ber- dan kata gabung terima kasih 4. Gabungan kata ditulis secara serangkai jika imbuhan yang dibubuhkan adalah awalan sekaligus akhiran atau konfiks – Semua yang sudah dilakukan harus dipertanggungjawabkan di meja hijau Gabungan kata yang berimbuhan awalan dan akhiran yakni dipertanggungjawabkan, dengan imbuhan di- dan -kan, dengan kata gabung tanggung jawab – Poin yang telah diungkapkan hari ini harus digarisbawahi dan tidak boleh dilanggar lagi. Kata gabungan yang berimbuhan awalan dan akhiran yakni digarisbawahi, dengan imbuhan di- dan -i, dengan kata gabung garis bawah 5. Gabungan kata yang sudah padu mesti ditulis secara serangkai – Negara adikuasa tersebut sudah kembali meminta masyarakatnya untuk membayar denda karena telah melanggar ketentuan Kata gabungan yang padu adalah adikuasa Baca Juga 300+ Kata Baku dan Tidak Baku Penggunaan Kata Di yang Benar Kesalahan Penulisan Kata Baku Jenis-Jenis Pronomina dan Contohnya Jenis-Jenis Nomina dan Contohnya FAQ Seputar Kata Gabungan Bagaimana Penulisan Kata Gabungan?Ada lima tata cara penulisan kata gabungan– Gabungan kata yang terdiri dari kata majemuk atau istilah khusus harus dipisah– Gabungan kata yang berpotensi menimbulkan salah persepsi wajib ditulis dengan tanda penghubung– Gabungan kata ditulis terpisah meskipun diberi sebuah imbuhan pada awal atau akhir kata– Gabungan kata ditulis secara serangkai jika imbuhan yang dibubuhkan adalah awalan sekaligus akhiran atau konfiks– Gabungan kata yang sudah padu mesti ditulis secara serangkai Apa Contoh Kata Majemuk?Beberapa contoh kata majemuk, misalnya akad nikah, anak tiri, aneka warna, banting tulang, bantal guling, gerak gerik, hak milik, hak waris, luluh lantak, lintah darah, roda kehidupan, raja minyak, suami istri, tahan banting, mana mungkin, masa bodoh, uang jalan, yatim piatu, dan lain sebagainya. Bagaimana Ketentuan Penulisan Kata Ulang dan Kata Gabungan?1. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya anak-anak, biri-biri, buku-buku, hati-hati, kupu-kupu, lauk-pauk, ramah-tamah, sayur-mayur, terus-menerus, dan lain Bentuk ulang kata gabungan yang awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang, misalnya kekanak-kanakan, dibesar-besarkan, berlari-larian, memata-matai, dan lainnya. Bagaimana Cara Menuliskan Imbuhan?Imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasar. Misalnya bergetar, dikelola, dimiliki, diletakkan, dan lain-lain. Artikel Terkait Kata Imbuhan Jenis-Jenis dan Contohnya Kata Majemuk Jenis-Jenis dan Contohnya Kata Ulang Jenis-Jenis dan Contohnya Kata Hubung Jenis-Jenis dan Contohnya Kata Kerja Jenis-Jenis dan Contohnya Kata Turunan Jenis-Jenis dan Contohnya Kata Serapan Jenis-Jenis dan Contohnya Kata Baku Jenis-Jenis dan Contohnya
gabungan dua kata atau lebih bentuk tidak baku